Postingan

Tiga Penyair Membuka Jaktent 2023

Gambar
  Semalam saya menghadiri acara pembukaan Jaktent. Acaranya berlangsung hanya selama satu jam, tapi sangat mengesankan. Mata acara penghujungnya adalah yang paling menarik. Setelah beberapa percakapan seremonial, tiga penyair tampil untuk membacakan puisi. Satu dari Palestina, Maya al Hayyat. Dua dari Indonesia, Aan Mansyur dan Rebecca Kezia.  Maya al Hayyat baca tiga puisi dalam bahasa Arab karyanya sendiri, dengan terjemahan inggris disorotkan ke layar besar di depan. Aan dan Becca masing-masing baca dua puisi karya penyair Palestina, yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Taufiq Ismail.  Jarang saya bisa merasa begitu terpukau menyaksikan sebuah penampilan pembacaan puisi. Puisi bahasa Arab meski terasa asing namun asyik didengar karena rima syairnya, panjang pendek kalimat dan baitnya, membuatnya mengalun seperti musik. Puisi terjemahan Taufiq Ismail berhasil menggali kekayaan daya ekspresi bahasa Indonesia, sehingga tak kalah piawai mendentingkan bunyi dan makna yang

Jelajah Uzbekistan: Petualangan Sejarah, Budaya, dan Rasa

Gambar
"Travel makes one modest, you see what a tiny place you occupy in the world."  - Gustave Flaubert Registan di malam hari Roda pesawat Uzbekistan Airways menyentuh landasan pada pukul tiga pagi di bandara internasional Islam Karimov. Tujuh jam penerbangan dari Jakarta ke Tashkent telah terlalui. Perjalanan jelajah Uzbekistan menanti di hadapan. Antusiasme saya perlahan meningkat begitu menginjakkan kaki di negeri yang penuh daya tarik ini, tempat sejarah dan budaya berpadu seperti jalinan benang dalam karpet yang indah.

Mentalitas Berkebun

Gambar
  Photo by  Sandie Clarke  on  Unsplash Berkebun sesungguhnya hal yang menyenangkan. Saya selalu mendapatkan kegembiraan kecil menyaksikan daun dan putik baru menyembul di antara rerimbunan, tunas-tunas kecil menyapa merekahkan tanah.

Pangeran Kecil yang Berusia 80 Tahun

Gambar
Baru sekitar tujuh tahun yang lalu saya membaca buku The Little Prince . Bisa dibilang telat, karena  tahun pertama terbitnya sudah sejak 1943. Bisa juga dibilang tidak tepat, karena genrenya adalah novel untuk anak.

Kehilangan dan Kebaruan

Gambar
Setelah tiba pada usia tertentu, hidup berubah menjadi serangkaian kehilangan demi kehilangan. Sebuah kutipan dari Haruki Murakami melintas di linimasa pagi ini. Diambil dari 1Q84. 

Eric Weiner dan Pembaca Indonesianya

Gambar
Buku berjodoh dengan pembacanya. Entah dengan cara apa, mereka akan bertemu di suatu waktu, di suatu tempat. Kisah-kisah perjodohan dengan buku ini banyak bertebaran dalam testimoni para pembaca buku Eric Weiner yang sempat berjumpa dengan sang penulis di Jakarta.