Mengikuti perkembangan perang irak ini saya teringat sejarah Islam. teringat ceramah-ceramah pak jalal, kisah-kisah sufi dan buku-buku filsafat Islam. Berulang kali berita menyebutkan nama-nama kota penting itu, Basra, Najaf, Mosul, Karbala. Bagaimana nasib bangunan-bangunan indah bersejarah yang ada di kota-kota itu, apakah sungai Efrat dan Tigris akan berubah sungai darah korban perang ini. Melihat tentara Amerika masuk ke Karbala, saya setengah berharap jiwa-jiwa suci yang pernah bermukim di sana merasuki mereka, melumpuhkan mereka dengan sebuah peristiwa gaib yang mencengangkan. Bagi mereka tentu nama-nama kota itu sama sekali tidak memuat kenangan apa pun, hanya sebuah titik di atas bumi yang perlu mereka taklukkan dan kuasai.
Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel
Khaled Hosseini adalah seorang penulis yang melalui kata-katanya mampu menggambarkan keindahan, kesedihan, dan kehidupan yang kompleks di Afghanistan. Melalui novel-novelnya, ia telah meraih popularitas dan pengakuan di seluruh dunia. Hosseini dikenal karena gaya penulisan yang indah, penceritaan yang kuat, dan kemampuannya untuk membangkitkan emosi yang mendalam bagi para pembacanya.
Komentar
Posting Komentar