Menyaksikan korban sipil dalam perang Irak ini, saya merasa pilu. Anak-anak, perempuan, orang tua. Rudal tidak bisa memilih sasarannya. Amerika menyebut sasaran mereka hanyalah sasaran militer. Tapi orang-orang itu sudah membutakan matanya sendiri. Yang hanya bisa mereka lihat adalah kebenaran nafsunya sendiri.

Menonton perang itu seperti memenuhi nafsu juga. Ingin melihat sebuah peristiwa besar setiap saat, sambil berharap segeralah perang ini berhenti. Kita bosan jika berita tidak berkembang, Tidak terjadi apa-apa. Gambar yang sama lagi diulang-ulang. Kita memperlakukannya sebagai tontonan yang sensasional. Ini juga bisa mengikis rasa kemanusiaan, rasa peduli yang sebenarnya.

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"