hari ini pembukaan pameran buku tokyo. hujan. saya akan datang, berangkat dari rumah pukul sepuluh. seingat saya hari pertama pameran itu selalu hujan, sejak saya pertama menghadirinya tahun duaribu.

stephen wolfram, seorang jenius. umur lima belas dia sudah menulis makalah ilmiah di sebuah jurnal. umur dua puluh dia sudah menyelesaikan phd. dia kini berumur empat puluhan, pelopor studi ttg automata, merancang software mathematica. dia berkeyakinan seluruh alam semesta pada akhirnya dapat diformulasikan dalam sebauh persamaan matematika. kalau dia berhasil menemukan itu dia tentu akan setara dengan einstein dalam ingatan umat manusia.

mas budi pesan mencarikan buku panduan mathematica yang ditulis wolfram di pameran buku. tapi saya tidak berhasil menemukannya. saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di pojok bargain buku asing itu dalam kunjungan tadi pagi. hampir tiga jam saya berada di ruang pameran. saya kira hany lima belas menit saya melewatkannya di luar pojok itu, waktu masuk, waktu makan siang dan waktu pulang.

saya tidak terlalu tertarik lagi untuk mengeksplor stand pameran penerbitan. suasana dan peserta pameran kurang lebih sama. saya bertemu lagi stand l ron hubbard yang selalu menghadirkan sebuah van merah di tengah jejeran buku dianetics dan para punggawa yang yakin pada reinkarnasi. stand yomiuri yang menyambut di pintu masuk, stand penerbit buku-buku pertanian yang selalu dipenuhi peragaan keterampilan dan hasil bumi. stand kofuku no kagaku dengan buku hukum emasnya. yang lebih menarik dari panorama penerbitan jepang adalah terobosan baru buku digital dan percetakannya--tapi saya tidak sempat berkunjung ke bagian itu.

ternyata hari tidak hujan. hanya mendung dan sedikit berangin. bus penuh. rute berubah lagi dari tahun sebelumnya. lebih banyak halte dan waktu tempuh lebih lama. daerah pantai itu seperti tidak hentinya berubah , dibongkar dan dibangun kembali. bangunan-bangunan berganti fungsi dan penampilan. saya sulit menandai bagian mana dari kota itu yang pernah saya lalui tahun lalu, kecuali beberapa tempat yang masih sama, seperti stasiun kereta api dan jembatan. di daerah pantai bangunan-bangunan cenderung luas dan besar, didominasi industri dan tempat pemukiman, perbelanjaan dan hiburan kelas atas.

hanifa duduk di sebelah seorang obachan dalam perjalanan berangkat. obachan itu membawa tas berlapis-lapis, di dalam tasnya ada dua tas lain, dia mengumpulkan plastik bekas belanja dan melipat-lipatnya, atau menyimpan yang lebih kecil di dalam tas plastik yang lebih besar. saya kira di rumahnya tersimpan lebih banyak lagi kantong-kantong dan tas segala rupa hasil koleksi tak sadarnya. rambutnya hanya beberapa lembar, panjang. kulit kepalanya terlihat saat dia membuka topi, putih licin ditutupi beberapa lembar rambut yang masih hitam. dia turun di big sight, entah akan mengunjungi apa. saya perkirakan usianya sudah mendekati delapan puluh tahun. dia masih kuat bepergian jauh sendiri dan masih punya ketertarikan mengunjungi pameran di sana.

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"