Manusia Malam

Di malam hari, jalanan dipenuhi oleh jenis manusia yang berbeda. 

Pulang dari makan malam waktu itu di depan Nagasakiya saya bertemu dua orang perempuan dengan dandanan seronok. 

Karena masih agak dingin, mereka mengenakan jaket jins hitam, rambut dicat warna coklat emas, rok pendek sebatas panggul. Tidak banyak berbeda dengan dandanan anak sekolahan, memang, tapi mereka ini wanita penghibur profesional. Wajah filipino. Tempat kerja mereka di deretan bar dan restoran di belakang Nagasakiya, tempat-tempat yang selalu tutup ketika saya lewati di siang hari. Tempat kerja mereka baru buka pukul lima sore. 

Hari minggu kami hadir di salah satu kuliah dalam sanlat di srit. Rachmat Kurniadi dari Saitama menyampaikan bahan tentang kendala amar makruf nahi mungkar. 

Saya takjub betapa di antara mahasiswa yang sedang belajar di sini tetap bisa ditemukan seorang yang mampu melakukan dakwah dengan baik. 

Pada pameran buku lalu saya membeli tiga majalah Time, salah satunya edisi Person's of the Year untuk tahun 2002. yang terpampang di sampul depannya adalah tiga wanita yang mengungkap kasus memalukan di tiga lembaga besar Amerika. FBI, worldcom dan Enron. Mereka adalah contoh penegak amar makruf nahi mungkar yang sangat aktual.  

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"