sedang baca buku apa saya saat ini? masih tersisa dua novel dari perpustakaan yang belum sempat saya selesaikan. keduanya dari anne tyler, patchwork planet dan back when we are grown up. kalau saya menyukai seorang pengarang, saya berusaha membaca sebanyak-banyaknya karya dari dia. ian mcewan dan anne tyler, lois lowry dan katherine paterson. empat pengarang ini yang paling banyak saya baca belakangan ini. saya ingin mengenal gaya tulisnya, juga ingin memetik sedikit gaya mereka, meniru seorang master adalah salah satu cara belajar yang sah. tapi karena keterbatasan waktu pinjam, buku-buku mereka harus saya kembalikan segera setelah selesai dibaca. saya belum sempat melakukan pembacaan ulang, belum sempat mengutip dan mencatat penggalan-penggalan yang menarik. akhirnya saya hanya meminjam buku yang lain lagi dan melupakan niat untuk mencermati gaya mereka kecuali dari novel yang saya miliki sendiri. tampaknya pada akhirnya saya perlu memiliki sendiri buku-buku dari pengarang yang saya kagumi untuk dapat belajar dari mereka.

apakah orang benar-benar bisa belajar menulis dari meniru gaya seorang penulis terkenal? apakah akhirnya orang tersebut akan menemukan gaya tulisnya sendiri? raymond chandler dicontohkan sebagai penulis yang mulai belajar dengan mencontoh gaya penulis yang sudah terkenal. dia menulis ulang novel misteri dari pengarang yang dikaguminya untuk mempelajari gaya mereka selama berbulan-bulan tanpa niat untuk menerbitkannya. raymond selanjutnya dikenal sebagai salah seorang penulis misteri terbaik amerika.

haruki murakami juga mengambil jalan yang sama. dia melakukannya dengan cara menerjemahkan novel dari para pengarang yang disenanginya. dengan cara begitu dia belajar menulis, sekaligus memperkenalkan karya pengarang itu pada pembaca jepang. buku-buku menunjukkan banyak pengaruh dari pengarang-pengarang tersebut, bahkan dikritik terlalu berbau barat, khususnya amerika.

ketika sedang membaca sebuah novel sering saya merasa terdorong untuk mencatat sepenggal paragraf yang mengesankan. kalau saya membiarkannya lewat, suatu saat penggalan yang memukau itu akan terngiang dalam ingatan dan akan muncul sejumput sesal mengapa saya membiarkannya berlalu tanpa memetik sedikit pelajaran darinya. bukan mencontoh, tapi melihat bagaimana cara penggambaran dan kepekaan sang pengarang piawai itu merekam realitas.

kutipan dari mark twain, reading for writers.

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent