Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2004

Dua puisi

Sabtu lalu saya menghadiri workshop puisi FLP Jepang di Komaba. Saya tak pernah mencoba menulis puisi dan jarang sekali membaca puisi. Ada anggapan tak teruji bahwa puisi sulit dinikmati dan sulit untuk ditulis. Saya bukan pengapresiasi puisi yang baik.  Ketika ada sesi untuk berlatih kemarin, saya tidak mengambil kesempatan untuk mencoba menulis puisi, selain karena saya disibukkan dengan tangis Rasyad, juga karena ide yang tak kunjung ditangkap.  Saya merasa punya utang pada diri sendiri untuk mencipta puisi setelah repot-repot ikutan workshop itu.  Lewat tengah malam keesokan harinya, setelah Rasyad kembali tertidur sehabis diganti popoknya, saya tiba-tiba mendapat ide untuk menulis sebuah puisi, dan langsung saya catat saat itu juga. Inilah hasilnya, puisi saya yang pertama setelah bertahun-tahun:  Menyambut musim semi   Musim yang menggigilkan ini tampaknya akan segera berganti  Ketika kubuka jendela pagi, udara yang kuhirup dalam-dalam  membawaka...

i-Rambling

Begitu banyak yang terjadi dalam satu bulan terakhir ini. Saya mencari-cari waktu untuk mencatatnya di sini, tapi tak kunjung berhasil mendapatkan sedikit waktu jenak itu. Akhirnya kesempatan itu datang hari ini, ketika Rasyad sudah berumur tiga mingguan (berita kelahirannya dan seluruh keriuhan di sekitarnya direkam di blog Hanifa dan Rasyad ). Udara mulai hangat, kemarin sampai 22 derajat, tapi hari ini turun lagi menjadi 10 C. Berdiri di luar, menghirup udara dalam-dalam, tercium aroma harum bunga-bunga. Tunas tulip di halaman belakang sudah tumbuh lebih dari lima centimeter di atas tanah. Tanda-tanda menjelang musim semi ada di mana-mana. Bunga ume sudah bermekaran di Koganei Koen, merah muda, putih, kuning. Siang ini saya bisa duduk di tenang di depan komputer, sambil menggendong Rasyad yang tidur gelisah. Hidup bersama seorang bayi lagi, saya merasa seperti mengulangi sebuah siklus. Menyusui lagi, bangun malam, mengganti popok, menggendong ke sana kemari. Bayi yang baru lahir it...