ASI
Waktu pemeriksaan kesehatan Rasyad usia satu bulan di rumah sakit kemarin, saya bertemu lagi dengan beberapa ibu lain yang sekamar waktu melahirkan, melihat lagi bayi-bayi seangkatan Rasyad.
Hampir tak seorang ibu pun yang memberikan asi penuh tanpa tambahan susu formula. Mereka bilang, khawatir tidak cukup, jadi mereka memberikan susu botol setelah asi.
Ibu-ibu ini tidak mendapat informasi yang benar tentang menyusui. Justru tindakan yang mereka ambil itulah yang membuat produksi susu berkurang.
Penambahan susu botol setelah pemberian asi dan sikap khawatir adalah dua hal yang tidak akan membantu mereka memproduksi asi yang cukup untuk bayi mereka.
Kecukupan asi, menurut yang saya baca, bukanlah masalah kapasitas, tapi soal teknik dan keyakinan diri. Kalau si ibu mendapat makanan dan istirahat yang cukup, bisa menyusui dengan posisi yang baik, maka persediaan asinya akan cukup.
Asi diproduksi sesuai jumlah yang dikonsumsi--inilah hukum matematika dalam menyusui. Mengapa mesti cemas dan memberi bayi tambahan lain?
Sebenarnya sejak kapan ibu-ibu dalam sejarahnya mulai tidak mempercayai kemampuan dirinya untuk memproduksi asi yang cukup? Barangkali sejak mulai banyak ibu-ibu yang bekerja purna-waktu di luar rumah dan pabrik susu mulai gencar menawarkan penggantinya.
Semestinya setiap ibu yang punya bayi belajar atau mendapat informasi yang benar dan membangkitkan rasa percaya diri dalam soal menyusui. Mereka harus membaca buku tentang ini, mencari informasi di internet. Situs paling baik tentang ini adalah lalecheleague.org.