Gado-gado

Setiap hari kita didera oleh informasi baru yang diwakili oleh satu istilah. Kalau istilah itu menarik perhatian kita, kita akan menggali lagi lebih jauh mengenainya---kalau ada waktu. Saat ini ada tiga istilah yang sedang menarik perhatian saya: mind-mapping, homeschooling dan hypergraphia.

Mind-mapping bukan istilah yang baru saya kenal. Saya pertama mendengarnya ketika bekerja di Mizan. Mas Hernowo sering menyebut metode ini sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan tulisan. Metode pemetaan pikiran ini dicetuskan oleh Tony Buzan. Gunanya adalah untuk memvisualisasi percabangan pikiran kita ketika mencoba untuk memahami sebuah subjek. Caranya sederhana saja. Siapkan sebuah kertas kosong, sebaiknya tanpa garis. Letakkan subjek yang jadi pokok persoalan di tengah kertas. Lingkari. Dari lingkaran tengah itu gambarkan cabang-cabang yang memuat semua apa yang kita asosiasikan dengan subjek itu. Cabang-cabang itu nanti bisa bercabang lagi, terus beranak pinak hingga kita sudah mengeksploitasi semua yang kita ketahui tentang subjek tersebut. Dengan cara ini kita jadi bisa melihat percabangan pikiran kita, memelototinya, bukan membiarkannya berkecamuk dalam kepala saja. Barangkali dengan itu kita bisa melakukan penjernihan pikiran.

Homeschooling. Menyekolahkan anak sudah menjadi pilihan yang tidak pernah dipikirkan dua kali. Yang sering jadi bahan pertimbangan adalah masalah memilih sekolah dengan metode pengajaran yang mana, biaya, lokasi dan reputasi sekolah. Homeschooling di Indonesia tidak terlalu populer, barangkali karena kurangnya fasilitas publik yang mendukung, tapi gerakan (?) ini mendapat dukungan yang semakin luas dalam keluarga di berbagai negara. Banyak keluarga yang makin ragu menyerahkan pendidikan anaknya pada sekolah. Saya bukan termasuk kelompok terakhir ini. Saya tetap setuju pada pilihan menyekolahkan anak-anak, tapi saya ingin terlibat jauh dalam setiap tahap belajar mereka. Homeschooling saya maksudkan sebagai pendamping/suplemen sekolah formal. More later ne...

Hypergraphia. Istilah ini baru saya kenal tadi pagi ketika saya membaca artikel yang saya print dari New York Times kemarin. Istilah ini digunakan untuk menyebut dorongan tak tertahankan untuk menulis secara berlebihan---lawan dari writer's block. Saya ingin tahu lebih banyak tentang ini. Definisinya dari MedTerms Online

Hypergraphia: The driving compulsion to write; the overwhelming urge to write. Hypergraphia may compel someone to keep a voluminous journal, to jot off frequent letters to the editor, to write on toilet paper if nothing else is available, and perhaps even to compile a dictionary. Hypergraphia is the opposite of writer's block.

Temporal lobe epilepsy is associated with hypergraphia. This association has been known at least as early as 1974 (Waxman SG, Geschwind N. Hypergraphia in temporal lobe epilepsy. Neurology. 1974;24:629-36). A number of prolific writer may have had temporal lobe epilepsy, including Byron, Dante, Dostoevsky, Moliere, Petrarch, Poe, and Tennyson.

Hypergraphia has also been called the midnight disease.

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"