Kompetisi?

Kasihan betul anak-anak zaman sekarang. Orangtua mereka getol sekali berkompetisi, bukan atas nama mereka sendiri, tapi mempersaingkan anak-anak mereka dengan anak-anak lain. Barangkali para orangtua itu kurang berhasil dalam bersaing dulunya, jadi ketika mereka mendapati anak-anak mereka begitu manis dan lucu, keyakinan dirinya untuk berkompetisi lantas naik. Dan diikutkannyalah anak itu dalam kompetisi untuk membuat bayi tersenyum, tertawa, berbicara, berjalan, latihan menggunakan toilet, bahkan dalam ujian masuk pra-sekolah.

Ada baiknya kita perhatikan kata Penelope Leach, seorang psikolog anak, berikut ini:

"Perkembangan anak merupakan sebuah proses, bukan perlombaan … Kita bersikap seolah-olah anak yang bisa berjalan paling awal akan berjalan paling cepat, seolah-olah kata-kata pertama yang dia ucapkan merupakan pertanda bagi kalimat-kalimat bermakna yang akan diucapkannya nanti, dan seakan-akan prospek anak-anak sebagai seseorang yang cerdas, mandiri dan bersosialisasi bisa ditingkatkan dengan memacu mereka agar cepat melewati tahap tidak tahu apa-apa, bergantung, atau tak terkontrol yang pantas menurut usia mereka. Itu tidak benar dan banyak bukti untuk menunjukkannya."

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"