Manuskrip yang Ditemukan di Accra (Paulo Coelho)


Harapan saya terlalu berlebihan untuk buku ini. Melihat judulnya, saya berharap mendapatkan kisah fiksi historis seputar penemuan naskah kuno itu.
Tapi rupanya harapan saya salah tempat. Coelho tentu saja bukan penulis genre fiksi historis. Dia adalah penulis roman spiritualis abstrak, seperti yang ditunjukkannya dalam novel Zahir, atau kisah kontemporer simbolis seperti yang kita temukan dalam The Winner Stands Alone.

Novel tipis ini ternyata berisikan kristal-kristal permenungan Coelho, kalimat-kalimat manis siap-kutip tentang kekalahan kesendirian arah tujuan ketakutan, dan tentu saja cinta. Setiap bab dibuka dengan pertanyaan seseorang kepada Sang Guru yang barangkali adalah Yesus sendiri. Isi bab adalah jawaban yang diberikan Sang Guru. 

Seluruh buku diposisikan sebagai salinan apa adanya dari naskah kuno yang ditemukan dua bersaudara di dalam gua di wilayah Hamra Don pada Desember 1945. Penemuan naskah ini hanya menjadi bingkai. Tidak ada satu alur cerita yang menyatukan antara bab demi bab. Tidak ada drama. 

Jika pembaca sedang mencari inspirasi untuk mencerahkan hidupnya, buku ini mungkin terasa seperti memberi macam-macam jawaban yang memuaskan. Jika tidak, maka novel terbitan tahun 2012 ini tak lebih seperti ujaran-ujaran petuah para motivator. Buat saya cukup setengah jalan saja menikmatinya. Penulis paling keren pun bisa lelah.


Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"