The Human Story (James C. Davis)
Buku yang mampu
merangkum jutaan tahun sejarah dunia dalam kurang dari 500 halaman adalah buku yang mengagumkan. Penulisnya tentu
punya kemampuan luar biasa untuk memilih dan memilah cerita dan fakta penting dalam perjalanan umat manusia. Latar belakang dan
bias pribadi pasti akan turut mewarnai pilihan itu. Tapi dia harus mampu
menjaga keseimbangan antara objektivitas dan generalisasi, sambil tetap meramunya
secara menarik agar pembaca betah mengikuti sampai akhir. The Human Story karya James C. Davis, profesor sejarah dari
Universitas Pennsylvania, ini berhasil melakukan hal itu dengan baik.
Dari kalimat pembuka
bab pertama, kita tahu bahwa penulis buku ini merangkul sepenuhnya teori
evolusi manusia. Dia mengambil titik awal kisahnya dari manusia jenis Homo
erectus mulai menghuni planet, sebelum kita manusia jenis Homo sapiens kemudian
muncul untuk menggantikan. Ini berbeda dengan, misalnya, Julian Barnes (History of the World in 10 1/2 Chapters)
yang memulai novel sejarah dunianya dengan kisah Nabi Nuh, atau Tamim Ansary (Destiny Disrupted) yang memulai kisahnya
dari kemunculan peradaban manusia pertama di Mesopotamia. Tapi hal ini bukan
untuk menjadi perdebatan, karena Davis meletakkannya dalam konteks penemuan
arkeologis yang juga merupakan bagian dari sejarah umat manusia.
Alur buku ini tidak disusun secara kronologis seperti kebanyakan buku
sejarah. Davis mengelompokkan
kisah-kisah yang membentuk garis besar perjalanan umat manusia dalam bab-bab
terpisah. Dia sering menyelipkan detail-detail yang kurang dikenal sehingga
kerap terasa mengejutkan dan lucu. Pendekatan
yang diambil Davis membuat buku ini menyenangkan untuk dibaca. Bukan hanya sejarah politik dan ekonomi yang lazim jadi
sorotan dalam penulisan sejarah dunia, buku ini juga memasukkan cukup banyak sejarah
sains, kesehatan, agama, teknologi.
Judul-judul babnya
secara unik sudah menggambarkan garis besar perjalanan umat manusia. Dimulai
dengan “Kita menghuni bumi” (tentang kehidupan manusia pertama di zaman batu),
kemudian "Kita berkumpul di pinggir
sungai" (tentang terbentuknya peradaban Mesir kuno dan Mesopotamia), berlanjut
"Kita menemukan agama-agama dunia" (tentang kitab suci dan
nabi-nabi), "Kita menderita kelaparan, perang dan wabah” (tentang wabah
penyakit yang melanda Eropa pada abad pertengahan dan berkurangnya populasi
dunia secar a drastis pada periode itu).
Selanjutnya "Kita
saling berjumpa satu sama lain" (tentang zaman penjelajahan, penaklukan
wilayah, awal kolonialisasi), "Kita memproduksi lebih banyak dan hidup
lebih baik” (era industrialisasi), "Kita berjalan di tepi jurang"
(Perang Dingin dan krisis Timur Tengah), dan bab terakhir "Kita melakukan
yang tak dapat dipercaya" (tentang penjelajahan ke ruang angkasa, penemuan
komputer, penelitian DNA, dan kemajuan teknologi pengobatan).
Penulis berupaya
menyoroti hampir seluruh peradaban besar, sebagian mendapatkan perhatian yang lebih
besar daripada yang lain. Fokusnya adalah pada peradaban Barat, pada bangsa
Yunani, Romawi dan Ibrani yang memberi kontribusi terbesar dalam pembentukan
dan perkembangannya. Namun penulis juga berusaha menampilkan bagaimana
peristiwa yang sama dilihat dari perspektif bangsa-bangsa lain.
Porsi terbesar
diberikan pada bahasan tentang kebudayaan, peristiwa-peristiwa penting, dan
orang-orang terkenal dalam sejarah Eropa dan Amerika seperti Henry VIII,
Machiavelli, dan Gutenberg. Salah satu bab juga berbicara tentang beberapa
imperium secara terperinci, terutama Yunani dan Romawi, yang sangat menentukan
perkembangan negara-negara lain pada masa itu. Peristiwa penting yang dimasukkan adalah
Perang Salib, Renaisans, dan wabah penyakit di Eropa yang menewaskan banyak
orang. Buku ini juga menceritakan serba sedikit tentang kemunculan berbagai
agama dunia, Kekristenan di Yerusalem, Hinduisme dan Buddhisme di India, dan
Islam di Arab.
Mendekati bagian akhir
buku, kita masuk ke abad ke-20. Secara ringkas dibahas tentang Perang Dunia I
dan bangkitnya Komunisme. Kita diperkenalkan pada Lenin, karl Marx, Trotsky,
Stalin, serta posisi penting yang diambil Rusia pada masa-masa sulit ini.
Kemudian tentang Perang Dunia II, Hitler
dan upayanya untuk mengembangkan ras unggul, serta bagaimana keterlibatan AS di
dalam perang tersebut. Setelah perang dunia kedua berakhir, kita masuk ke era
perang dingin. Di bab ini disebutkan seluruh negara yang terlibat dalam konflik,
serta negara-negara yang memetik keuntungan dari konflik tersebut. Setelah itu
buku ini mendeskripsikan status ekonomi Amerika Serikat sepanjang tahun-tahun
berikutnya.
Sudah menjadi tabiat
manusia,setelah melihat ke belakang, dia akan bertanya tentang masa depan. Ke
mana arah yang akan dituju umat manusia, dan pelajaran apa yang dapat dipetik
dari masa lalu. James Davis dalam hal ini adalah seorang optimis. Dia menulis,
“sebagai sebuah spesies, kita telah meraih penguasaan atas hidup yang
belum pernah terbayangkan sebelumnya....
Dunia memang semakin kejam, Tapi dahulu pernah lebih parah dari
sekarang. Sejauh ini semua baik-baik saja.”[]
by James C. Davis
Paperback: 480 pages
Publisher: Harper Perennial; Reprint edition (July 26, 2005)
Language: English
ISBN-10: 0060516208
ISBN-13: 978-0060516208
Komentar
Posting Komentar