Satu Hari di Palermo

Mendung seharian di Palermo ketika kami mengunjunginya. Padahal kami di sana hanya sehari. Musim dingin belum benar-benar selesai dan musim semi masih belum datang di penghujung bulan Maret itu. Jadi Palermo saya adalah dingin, basah, kelabu.

Keluar pagi-pagi setelah subuh dalam hujan gerimis. Berjalan kaki dari hotel, pertama-tama ke Church of San Cataldo. Gereja berkubah merah di pagi basah yang masih gelap. Di pojok jalan ada deretan delman menunggu, kudanya dilindungi mantel plastik. Beberapa pesepeda dan pejalan kaki melintas. Jarang terlihat kendaraan bermotor.

Menyusuri jalan itu, bertemu dengan Palazzo Pretorio, kantor walikota Palermo, dengan patung-patung seukuran manusia mengelilingi airmancur ikonik yang terkenal Fontana Pretoria di halamannya.

Perempatan yang tak jauh setelah Balai Kota ini dikenal sebagai Quattro Canti, di keempat pojok jalannya terdapat empat pancuran simetrik. Belok kiri dari Via Maqueda, ternyata adalah jalan yang melintas di depan Cattedrale di Palermo.  Setelah makan siang, jalan kaki tanpa tujuan terus berlanjut. Tanpa rencana, menemukan pasar tradisional Mercato Ballaro. Di sini kita bisa menjumpai wajah-wajah asli orang Italia selatan, dengan logat mereka yang terasa lebih keras dan lugas.

Hari itu minggu sebelum paskah. Di jalan dan di halaman katedral, banyak orang menjual buket bunga untuk paskah, termasuk di antaranya seorang Bangladesh Muslim yang membantu menunjukkan jalan ke tempat restoran halal kepada kami.

Lepas dari pasar tradisional, kami melewati lorong-lorong permukiman penduduk. Hampir seluruh bangunan tampak tua dan lusuh. Jalanan diseraki sampah, jendela-jendela tertutup. Jalanan sepi.

Mendung terus menemani kami sepanjang jalan. Melompati genangan air. Sempat mampir sebentar di bengkel kerja seorang pelukis, mengobrol dan berlindung sejenak dari udara dingin.

Sepatu dan kaus kaki basah. Dengan kaki yang kedinginan, kami naik bus menuju bandara. Meninggalkan Palermo yang disinggahi kurang dari 24 jam.


Chiesa di San Cataldo dalam hujan pagi hari
Delman wisata dengan kuda-kuda yang terlindung mantel plastik

Palazzo Praetorio

Salah satu Quattro Canti di perempatan Via Maqueda, Palermo


Bangunan yang digunakan sebagai mall di perempatan Via Maqueda. 




























Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"