Menjumpai yang Sublim
“Storm in the Mountains,” by Albert Bierstadt, c. 1870 Musim hujan tiba. Ada saat-saat mendebarkan dalam musim hujan, yang saya tunggu dengan cemas-harap. Ketika awan gelap menggantung di langit, diiringi suara petir menggelegar, kemudian tiba-tiba udara dingin dan gelap, lalu turun hujan lebat disertai angin kencang. Jendela kaca bergetar, butiran hujan jatuh deras menghantam atap dan kaca jendela. Untuk beberapa saat pertama rasanya tak ada hal yang lebih penting untuk dilakukan. Kita terdiam, menatap keluar jendela. Muncul rasa syukur jika kita saat itu berada di tempat aman. Sambil mencemaskan mereka yang terancam banjir, tersambar petir, terjebak dalam perjalanan yang terpaksa terhenti oleh hujan. Hidup di dalam kota, jauh dari bentang alam terbuka, sehari-hari berada di tengah jejeran bangunan dan kendaraan di jalanan, hujan badai membuat kita sejenak berjumpa dengan keliaran alam. Sebagaimana melihat langit malam membuat kita merasakan keagungan semesta, di hadapan hal-hal semac...