Buku Pilihan (Juli 2021)


 

Pengantar: 

Penerbitan buku Sumur karya Eka Kurniawan adalah sebuah eksperimen menarik dalam lanskap penerbitan Indonesia beberapa waktu lalu. Buku ini adalah sebuah cerpen. Hanya satu cerpen. Panjangnya sekitar 5000 kata. Biasanya yang dibukukan adalah kumpulan cerpen, entah dari satu penulis atau antologi banyak penulis. Tapi kali ini penerbitnya dengan yakin menerbitkan sebuah buku yang berisi hanya satu cerita pendek dari satu orang pengarang. Tentu saja, jika penulisnya bukan Eka Kurniawan, kita bisa meragukan apakah eksperimen itu akan dilakukan, apatah lagi akan berhasil.

Dan, ternyata eksperimen ini berhasil. Buku tersebut dicetak dalam jumlah terbatas, dipasarkan sepenuhnya dengan cara prapesan. Dalam waktu singkat, seluruh cetakan pertama dan satu-satunya itu ludes. Belum ada kabar apakah akan ada cetak ulang.

Mengutip dari laman facebook Eka: "Awalnya tak tahu bagaimana menerbitkan cerpen yang agak panjang ini (sekitar 5000 kata). Koran tak mungkin. Majalah sasta tak ada. Terbit di internet, gak ada yang nawarin honor layak (hidup saya dari menulis, sehingga honor seringkali jadi pertimbangan, meskipun tak selalu). Satu-satunya yang terpikirkan cuma menyimpannya, dengan harapan suatu ketika akan menerbitkannya dalam kumpulan cerpen. Tapi, awal tahun ini gagasan itu muncul. Kenapa tak diterbitkan sebagai cerita pendek tunggal? Dalam sebuah edisi terbatas? Toh, sebelum ini juga pernah ada yang melakukannya (salah satu yang menginspirasi saya adalah buku "Malam Penghabisan" karya Prijono, Balai Pustaka, 1973 -- yang kayaknya bahkan lebih pendek dari cerpen saya ini). Akhirnya saya bicara dengan editor saya. Gagasan itu disambut. Setelah persiapan 2-3 bulan, buku cerita ini akhirnya terbit.

"Para penulis cerpen mungkin bisa mempertimbangkan hal ini juga. 5000-10.000 kata saya kira bisa terbit sebagai buku berisi cerita tunggal, meskipun mungkin masih terlalu pendek untuk disebut 'novela'. Bisa dibaca benar-benar dalam sekali duduk."

Karena langka dan tak ada duanya, saya memasukkan Sumur dalam pilihan buku bulan ini. Dua buku lainnya adalah kumpulan kolom reportase jurnalistik Fatris MF.





Sumur
Eka Kurniawan

Satu per satu orang meninggalkan kampung itu. Jika tak pindah ke tempat lain dan menetap di sana, mereka pergi ke kota mencari pekerjaan. Bagi yang tersisa, mereka harus bertahan dalam pertarungan untuk memperoleh air, dari hari ke hari.

Kini satu-satunya sumber air yang bisa mereka andalkan hanyalah sebuah sumur di lembah. Sumur itu merupakan lubang satu-satunya yang mengeluarkan air. Tak ada yang mengira, sumur itu pula yang akan menjadi saksi bisu sebuah kisah cinta dan tragedi yang mengiringinya.

Sumur adalah cerita pendek karya Eka Kurniawan, nomine Man Booker International Prize 2016 dan peraih Prince Claus Laureate 2018. Cerita pendek ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris di antologi Tales of Two Planets dengan judul “The Well”, diterbitkan oleh Penguin Books pada 2020.

Penerbit: Gramedia
Jumlah halaman: 52
ISBN:978-602-06-5342-2






Kabar dari Timur
Fatris MF

Buku ini berisi catatan perjalanan Fatris MF ke beberapa daerah di Indonesia Timur pada 2011-2016.
 
Timur Indonesia di mata Fatris bukan sekedar alam yang perawan, masyarakat tradisional, dan keindahan tersembunyi. Fatris berupaya masuk ke dalam, terlibat langsung dengan masyarakat, tinggal bersama mereka, mendengarkan narasi mereka. Ia menulis dengan suara dari dalam. Tentang pariwisata, tidak selalu bernada optimis, sebab ada ironi di situ.

Penulisnya berharap, buku ini bisa menjawab pertanyaan besar: Benarkah masyarakat di gugusan timur Nusantara ini, sebagaimana dinyatakan Denys Lombard, "beku dalam keindahan berwarna-warni"? Apakah gambaran tentang gugusan kepulauan Nusantara sekarang masih tetap sama atau mengalami perubahan nyata dari gambaran yang terdapat dalam karya-karya klasik catatan perjalanan dari abad-abad silam?

Penerbit: FMF & Matakiriku Creative 
Jumlah Halaman: xxiv +313
ISBN: 978-602-62-2297-8
Hikayat Sumatra
Fatris MF

Hikayat Sumatra adalah kumpulan reportase jurnalistik Fatris  MF ke berbagai wilayah di Sumatra. Kisah-kisah terserak yang berkaitan dengan sejarah wilayah itu, cerita-cerita yang tertinggal dari zaman kolonial, tradisi dan kekayaan budaya yang masih dapat ditemuian jejak-jejaknya di tengah masyarakat. sebuah upaya melacak kisah dan melestarikannya untuk diketahui pembaca zaman sekarang. Fatris MF menulis dengan gaya bercerita yang asyik untuk dibaca, tidak membosankan.


Penerbit: Buku Mojok 
Jumlah Halaman: vi +187
ISBN: 978-623-7284-59-8

Komentar

Populer

Khaled Hosseini: Membebaskan Emosi Melalui Novel

Tiga Penyair Membuka Jaktent

"Memento Vivere"