Pidi Baiq dan Karya-karyanya
Di Alun-Alun Bandung, di dinding lorong bawah jembatan penyeberangan yang melintasi Jalan Asia-Afrika, tertera sebuah kutipan terkenal: "Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi."
Kutipan itu berasal dari ucapan Pidi Baiq, yang biasanya dipanggil "Ayah", seniman Bandung yang juga merupakan penulis yang populer di kalangan pembaca buku remaja Indonesia. Dinding yang berisi kutipan dari Pidi itu menjadi salah satu objek paling sering difoto di seputaran Alun-Alun Bandung.
Novel yang membuat nama Pidi Baiq melambung adalah Dilan yang diterbitkan pada 2012 oleh Pastel Books (Grup Mizan). Novel Dilan bercerita seputar kisah cinta remaja SMA. Dari segi cerita bisa dibilang sesuatu yang biasa, tapi gaya penulisan Pidi Baiq membuat buku ini terasa segar dan kocak.
Gaya seperti ini sangat digandrungi pembaca remaja, sehingga Novel Dilan menjadi buku bestseller sejak tahun pertama diterbitkan. Satu hal lain yang menandakan buku ini digemari adalah banyaknya beredar edisi bajakan dari novel Dilan di pasar dan toko buku daring maupun luring.
Novel ini serta dua novel sekuelnya, Dilan 1991 dan Milea, telah diadaptasi ke dalam film yang membuatnya kian populer dengan karakter utama diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Novel keempat dalam sekuel Dilan sedang dalam proses penerbitan di Pastel Books. Untuk mencicipinya, sedikit cuplikannya dapat dibaca di blog Ayah Pidi.
Pidi Baiq seorang yang humoris. Lincah bermain kata-kata dan bergelut dengan logika. Ucapan-ucapannya menggelitik dan membuat pembaca tertawa. Bodor, begitu istilahnya dalam bahasa Sunda.
Ada banyak kutipan dari buku Dilan yang sangat disukai anak-anak remaja, yang bikin baper, dan begitu luwes sehingga banyak digunakan dan dimodifikasi orang-orang dengan kata-kata yang berbeda:
"Jangan rindu. Berat. Kamu gak akan kuat. Biar aku saja."
"Kalau mencintaimu adalah kesalahan, ya sudah, biar aku salah terus saja."
"Senakal-nakalnya anak geng motor, mereka juga shalat waktu ujian praktek agama."
Kesegaran dalam tulisan-tulisan Pidi Baiq dapat ditemui di setiap bukunya. Sambil menunggu sekuel terbaru dari serial Dilan akan segera muncul, yaitu Ancika, silakan menikmati juga karya-karya Pidi Baiq yang lain:
Pidi Baiq seorang yang humoris. Lincah bermain kata-kata dan bergelut dengan logika. Ucapan-ucapannya menggelitik dan membuat pembaca tertawa. Bodor, begitu istilahnya dalam bahasa Sunda.
Ambil contoh dari buku Dilan 1990, ketika pacarnya Milea berulang tahun, Dilan menghadiahi sebuah buku TTS yang telah seluruhnya diisi olehnya, disertai dengan pesan berikut:
"Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu. Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya." --Dilan (hlm. 72)
Ada banyak kutipan dari buku Dilan yang sangat disukai anak-anak remaja, yang bikin baper, dan begitu luwes sehingga banyak digunakan dan dimodifikasi orang-orang dengan kata-kata yang berbeda:
"Jangan rindu. Berat. Kamu gak akan kuat. Biar aku saja."
"Kalau mencintaimu adalah kesalahan, ya sudah, biar aku salah terus saja."
"Senakal-nakalnya anak geng motor, mereka juga shalat waktu ujian praktek agama."
Kesegaran dalam tulisan-tulisan Pidi Baiq dapat ditemui di setiap bukunya. Sambil menunggu sekuel terbaru dari serial Dilan akan segera muncul, yaitu Ancika, silakan menikmati juga karya-karya Pidi Baiq yang lain:
- Al-Asbun Manfaatulngawur (DAR! Mizan, 2010)
- Asbunayah: Kumpulan Quote 1972-2098 (Panasdalam Publishing, 2017)
- at-Twitter: Google Menjawab Semuanya Pidi Baiq Menjawab Semaunya (DAR! Mizan, 2012)
- Bandung, Pahlawan Pembela Kebetulan: Kasus Tikus Tarka (Qomik Nasional, 1997)
- Baracas: Barisan Anti Cinta Asmara (Pastel Books, 2017)
- Dilan #1: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Pastel Books, 2014)
- Dilan #2: : Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 (Pastel Books, 2015)
- Dilan #3: Milea: Suara Dari Dilan (Pastel Books, 2016)
- Dilan #4: Dilan yang Bersamaku: Cerita Ancika Mehrunisa Rabu (Pastel Books, 2021)
- Doa tiga ekor ulat dan Empat Dongeng Asyik Lainnya (DAR! Mizan, 2008) Pidi Baiq sebagai ilustrator
- Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan (Catutan Harian Pidi Baiq) (DAR! Mizan, 2009)
- Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan (Cicitan Harimau Pidi Baiq) (DAR! Mizan, 2009)
- Drunken Molen: Kumpulnya Kisah Tidak Teladan (Cacatnya Harian Pidi Baiq) (DAR! Mizan, 2008)
- Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan (Cacatan Harian Pidi Baiq) (DAR! Mizan, 2008)
- Hanya Salju dan Pisau Batu (Qanita, 2010), ditulis bersama Happy Salma
- Helen dan Sukanta (Panasdalam Publishing, 2019)
- Koboy Kampus (Panasdalam Publishing, 2019)
- Komik Dilan (Pastel Books, 2020)
- Puisi Cap Pistol Orang Tua (Panasdalam Publishing, 2019)
- Serial Cerita Binatang Dalam Al-Quran (Pelangi Mizan, 2005). Serial buku cerita anak bergambar, yang ilustrasinya dikerjakan oleh Pidi Baiq.
- S.P.B.U: Dongeng Sebelum Bangun (CAB, 2012)
Komentar
Posting Komentar