Raisa Bercerita Kembali
Raisa siswa kelas 8 di SMP Al Ghofar, Cikadut. Sejak 2016, ketika masih sekolah dasar, dia rajin mengikuti program belajar botani dan bahasa Inggris di sekolah samin Odesa. Setiap akhir pekan, Raisa bersama teman-temannya bergabung dalam kelompok belajar yang dibimbing oleh Bu Yani di kantor Odesa, di Jalan Sekebalingbing, Desa Cikadut. Kelompok itu terdiri dari sekitar dua puluhan anak berbagai usia, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.
Minggu lalu mereka mengikuti kegiatan membaca dan menceritakan kembali kisah yang dibaca di buku dalam bentuk cerita pendek. Mereka belajar menyusun alur cerita singkat secara logis dari buku yang sudah dibaca. Raisa memilih cerita Putri Salju. Dia membuat ringkasan cerita dalam dua bahasa: Inggris dan Indonesia. Untuk pengenalan botani, Raisa memilih bercerita tentang tanaman pisang.
Raisa kelas 2 SMP al Ghofar Cikadut Bandung. Ikut program belajar botani dan bahasa Inggris sejak 2016. |
Selain Raisa ada Salsabila Meida, siswa kelas 1 SMP Binar Ilmu Pondok Buah Batu Mekarmanik Cimenyan. Salsa yang berusia 12 tahun juga ikut belajar botani dan bahasa Inggris sejak 2016. Salsa menceritakan kembali kisah Cinderella dan menuliskan dalam kata-katanya sendiri apa yang dia ketahui mengenai lemon dan daun moringa, ciri-ciri fisik tumbuhan dan manfaatnya.
Melalui penceritaan kembali itu Salsa menambah kosakata dan pengenalan mengenai tumbuhan yang kini tengah digalakkan pembibitannya oleh kelompok para tani binaan Odesa di kampungnya.
Bukan hanya kisah dongeng dan fantasi, salah satu peserta sekolah samin memilih buku non-fiksi untuk diceritakan kembali. Ini dilakukan oleh Ilda, siswa kelas 9 di SMP al Muhtar Mekarmanik Cimenyan. Ilda berusia 15 tahun, juga ikut belajar di sekolah samin Odesa sejak 2016, menuliskan apa yang dia pahami mengenai "hidup di waktu sekarang", sebuah konsep yang sedikit berbau filosofis dari seorang spiritualis Deepak Chopra.
Salsabila Meida umur 12 tahun, kelas 1 SMP Bina Ilmu, Pondok Buah Batu Mekarmanik Cimenyan. Ikut belajar Botani dan Bahasa Inggris sejak 2016. |
Ilda usia 15 tahun, kelad 3 SMP al Muhtar Mekarmanik Cimenyan. Ikut belajar di sekolah samin Odesa sejak 2016. |
Menceritakan kembali adalah bagian penting dari kemampuan membaca. Mampu menceritakan kembali menunjukkan tumbuhnya pemahaman dan adanya perhatian penuh pada saat kegiatan membaca atau dibacakan nyaring. Menceritakan kembali menjadi bagian penting dalam menumbuhkan kegemaran dan membangun pengetahuan.
Kita sering beranggapan bahwa anak disebut bisa membaca jika sudah dapat membunyikan rangkaian huruf, sudah dapat membunyikan kata. Bukan. Membaca sebenarnya telah dimulai ketika anak dapat menceritakan kembali kisah yang dibacakan kepadanya.
Ketika seorang anak usia dua tahun tampak asyik membuka-buka halaman buku, mengamati gambar sambil mengoceh dengan kata-katanya sendiri, dia sesungguhnya sedang membaca meskipun belum mengenal satu huruf pun, belum bisa membunyikan rangkaian huruf atau kata. Terlepas dari sedekat apa kesesuaian penceritaan-ulangnya atau seberapa persen dia dapat menceritakan kembali, dia sudah melakukan kegiatan membaca.
Menceritakan kembali bisa menjadi strategi untuk mengukur sebaik apa anak memahami cerita dan merupakan cara efektif untuk meningkatkan pemahaman. Bagi pengajar, ini merupakan cara untuk mengamati dan mengevaluasi, mengetahu informasi apa yang diingat dan dianggap penting oleh anak. Anak-anak dapat menggunakan cara masing-masing yang sesuai dengan kesukaan mereka, entah menceritakan secara lisan, lewat tulisan, atau dengan gambar.
Hal ini dijalankan secara konsisten dalam kegiatan sekolah samin Odesa. Sekolah samin adalah kelompok-kelompok belajar anak-anak di beberapa lokasi kampung seputar Kecamatan Cimenyan, khususnya Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik, bersama para faslitator dan relawan pada akhir pekan. Pada setiap sesi belajar, anak-anak memilih buku yang akan mereka baca di hari itu atau untuk dipinjam selama sepekan.
Anak-anak seperti Raisa, Salsa dan Ilda yang datang dari keluarga petani kecil akan menjadi kunci pengubah nasib keluarganya yang lebih baik di masa depan. Anak-anak seperti mereka perlu terus diberi dorongan dan apresiasi untuk terus belajar, dibukakan akses pada bahan bacaan dan kesempatan pendidikan yang lebih tinggi.
Setiap keberanian mereka berekspresi adalah tambahan batu pijakan untuk mereka melangkah lebih jauh. Meminta mereka menceritakan kembali buku yang sudah dibaca adalah cara strategis untuk memupuk keberanian tersebut.
Komentar
Posting Komentar