Postingan

Menampilkan postingan dengan label menggambar dengan kalimat

Pembaca dan Peminum Teh

Gambar
  Kassian Cephas. Yogyakarta, 1880.  Tak ada sebiji perabot pun di ruangan itu. Hanya selembar tikar tergelar di lantai. Di atasnya terhidang teko berisi teh hangat. Beberapa buku di rak sudut. Aku pernah ke sini lima tahun silam. Keadaannya tak jauh beda dengan sekarang. Hanya tambahan tirai pembatas ke ruang dalam. Pastilah Amir lebih butuh privasi kini, setelah dia punya istri dan di desa ini terkenal sebagai guru yang sering didatangi orang. Istrinya, Hafsah, konon adalah anak pertama kepala kampung tetangga. Aku belum pernah bertemu dengannya setelah dia menikah. Tuan rumah sedang ke luar. Kami menunggu, duduk bersila di atas tikar. Tak ada yang bisa dilakukan. Perjalanan ke sini telah membuat kami lelah. Lima jam berjalan kaki, berganti becak, lalu berjalan kaki lagi. Hampir menghabiskan waktu seharian. Kalau bukan undangan yang tampaknya penting ini, takkan kami bersusah payah datang. Kami menyilakan diri sendiri. Membuka bekal perjalanan dari rumah yang tinggal sedikit...