Postingan

Menampilkan postingan dengan label odesa

Siti di Teras Rumah Mang Toha

Gambar
Mang Toha seorang petani dan peternak sapi di Kampung Waas, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Di kalangan pengurus Odesa, Mang Toha dikenal sebagai petani yang cepat belajar dan mudah beradaptasi dengan gagasan-gagasan baru. Dia memiliki kepedulian tinggi pada tetangga-tetangganya yang juga kebanyakan buruh-tani yang tergolongan keluarga pra-sejahtera.

Raisa Bercerita Kembali

Gambar
Raisa siswa kelas 8 di SMP Al Ghofar, Cikadut. Sejak 2016, ketika masih sekolah dasar, dia rajin mengikuti program belajar botani dan bahasa Inggris di sekolah samin Odesa. Setiap akhir pekan, Raisa bersama teman-temannya bergabung dalam kelompok belajar yang dibimbing oleh Bu Yani di kantor Odesa, di Jalan Sekebalingbing, Desa Cikadut. Kelompok itu terdiri dari sekitar dua puluhan anak berbagai usia, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.

Nengsih: Kisah Lara dari Cimenyan

Gambar
  Nengsih di kebun di halaman rumahnya. Cikored, 27 September 2020 Nama saya Nengsih.   Umur 27 tahun. Saya sedang pusing dengan sebuah masalah.  Anak pertama saya, Desi, sebentar lagi berusia sama seperti saya ketika pertama kali dikawinkan. Ya, kini dia 12 tahun. Dia tampak makin cantik. Sekarang sudah pintar berdandan. Tidak lagi kucel dan kumal seperti waktu masih kecil. Dulu saya memang tak sempat merawat anak-anak dengan baik.   Pagi-pagi sebelum mereka bangun, saya sudah harus pergi keluar rumah mencari rumput untuk makanan ternak. Kami sekeluarga bekerja merumput domba milik orang lain yang menitipkan dan dari situ kami mendapatkan bagi hasil. Saya harus mengurus domba, karena kalau tidak, dombanya bisa sakit dan kurus. Hanya itu yang bisa saya lakukan untuk mencari nafkah sejak saya ditinggal suami.   Nengsih, Desi dan Gunawan. Curug Batutemplek, 23 September 2018 Dulu sebelum tahun 2018, saat bersama suami, penghasilannya juga tidak mencukupi sehin...

Hidup Susah Akibat Pernikahan Dini

Gambar
Hari minggu, cuaca panas di atas 30 derajat, di Curug Batu Templek, Cimenyan, Ibu Nengsih (25 tahun) bersama 2 anaknya, Desi (10 tahun), kelas 4 SD dan Gunawan (6 tahun), berteduh di bawah pohon, menghindari terik matahari. Ibu Nengsih baru beres menyabit ilalang untuk kebutuhan acara Saba Desa yang akan diadakan oleh Odesa pada 30 September 2018 di Tebing Cosmo, Pasir Impun.  Ibu Nengsih sudah dua bulan ditinggal pergi suaminya dengan status tidak jelas. Dia harus menghidupi kedua anaknya. Usaha sehari-hari Ibu Nengsih mengarit rumput dengan upah secukupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya sudah 7 tahun Ibu Nengsih membanting tulang, sementara suaminya tidak bekerja.  Saat ini, Ibu Nengsih tinggal bersama kedua anaknya di Cikored. Anak pertamanya, Desi, pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki, menempuh jarak kurang lebih 2 kilometer.  Ibu Nengsih adalah korban pernikahan dini. Dia dikawinkan oleh orangtuanya pada saat dia berusia 14 tahun....