Postingan

Gado-gado

Setiap hari kita didera oleh informasi baru yang diwakili oleh satu istilah. Kalau istilah itu menarik perhatian kita, kita akan menggali lagi lebih jauh mengenainya---kalau ada waktu. Saat ini ada tiga istilah yang sedang menarik perhatian saya: mind-mapping, homeschooling dan hypergraphia. Mind-mapping bukan istilah yang baru saya kenal. Saya pertama mendengarnya ketika bekerja di Mizan. Mas Hernowo sering menyebut metode ini sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan tulisan. Metode pemetaan pikiran ini dicetuskan oleh Tony Buzan . Gunanya adalah untuk memvisualisasi percabangan pikiran kita ketika mencoba untuk memahami sebuah subjek. Caranya sederhana saja. Siapkan sebuah kertas kosong, sebaiknya tanpa garis. Letakkan subjek yang jadi pokok persoalan di tengah kertas. Lingkari. Dari lingkaran tengah itu gambarkan cabang-cabang yang memuat semua apa yang kita asosiasikan dengan subjek itu. Cabang-cabang itu nanti bisa bercabang lagi, terus beranak pinak hingga kita sudah mengekspl...

Murata-san

Salah satu tetangga saya seorang bapak tua yang tinggal sendirian di kamar apartemennya yang sempit. Saya kira dia kesepian. Jarang ada yang berkunjung kepadanya. Setiap hari kerjaannya adalah menonton televisi. Saya kira dia tidak benar-benar menonton televisi, tapi hanya menyalakannya, nyaris dua puluh empat jam, untuk mengusir sepi. Kalau kita tersentak tengah malam, kita bisa mendengar bisik-bisik suara televisi, atau kadang-kadang cukup keras juga. Siaran berita. Kita bisa tersenyum atau kesal mendengarnya. Tersenyum karena seolah-olah ada perkembangan berita teramat penting yang harus dia dengar tengah malam begini. Kesal, karena berisik mengganggu tidur nyenyak kita. Saya kira hidup di masa tua seperti yang dia jalani itu sangatlah membosankan. Dia sepertinya tidak punya sebuah hobi yang dapat mengisi hari-harinya. Dia tidak memelihara binatang. Dia tidak menanam bunga. Pernah seseorang menghadiahi satu pot bunga kepadanya di awal musim semi. Ketika baru ditanam, rumpun bunga be...

Hanifa

Tadi malam Hanifa baru tidur jam dua pagi. Belakangan dia punya tekad kuat untuk menahan kantuknya. Walaupun matanya sudah mulai tertutup, dia tetap mengatakan belum mengantuk dan masih mau main lagi. Sepertinya dia takut untuk membiarkan diri jatuh tertidur. Setiap kali kantuknya datang, dia mengalihkannya ke bentuk lain, minta makan lagi, minta dibacakan buku lagi, mengajak main lagi, atau menangis. Menidurkannya jadi sebuah pekerjaan yang melelahkan, karena kita pun jadi mesti berperang melawan kantuk sendiri. Tadi malam dia baru tertidur setelah badannya benar-benar kehabisan tenaga, tak mampu lagi menahan dirinya untuk tetap terjaga. Tapi paginya kami semua terbangun pada jam yang biasa, termasuk Hanifa. Badan masih terasa lelah. Sore ini Hanifa tertidur. Rasyad juga. Kesempatan buat saya untuk beristirahat. Tapi baru saja saya akan membaringkan badan, Rasyad terbangun. Buyarlah seluruh harapan untuk sedikit bersantai dan menyelesaikan macam-macam pekerjaan yang selalu tak tertuna...

Pemilu

Tentang pemilu yang baru berlalu ini. Saya nyaris tidak tahu sama sekali apa yang akan dilakukan sebagai pemilih, tidak pernah baca koran, tidak mengikuti perkembanagn berita seputar itu. Untung Eep mengirimkan tulisan Panduan Pemilihnya ke milis JIL. Saya baru dibikin mengerti oleh tulisan itu tentang sistem proporsional semi-terbuka yang sekarang digunakan di pemilu Indonesia. Saya baru tahu mengapa sebaiknya kita memilih tanda gambar dan nama caleg, bukan cuma tanda gambar partai saja. Selepas memilih di SRIT Tokyo, saya jadi gigih benar mengikuti perkembangan berita seputar pemilu. Malam itu saya mendengar hasil penghitungan suara di tempat saya memilih. Sampai pukul setengah dua belas saya bertahan mendengar siaran radio IPDF lewat MP3. Partai yang saya pilih itu menjadi peraih suara terbanyak di Tokyo. Selama hari-hari berikutnya hampir setiap jam saya mengecek berita di detik.com untuk tahu hasil perhitungan di tanah air maupun di negara-negara lain. Begitu getol, menggelikan ka...

Tulip

Gambar
Pagi ini gerimis di Koganei. Karena hujannya tidak begitu besar, saya masih sempatkan untuk berolahraga jalan kaki. Setengah jam jalan kaki cepat lumayan dapat membakar lemak, mengeluarkan keringat meskipun udara terasa agak dingin. Sakura muda sepanjang Nogawa sudah mekar. Tahun lalu pohon-pohon itu belum banyak berbunga karena baru ditanam. Hanya beberapa kuntum ditengah dahan-dahan yang tandus. Tapi pagi ini kelihatan begitu cantik dan rimbun dengan kelopak-kelopak pink mudanya. Angin berembus perlahan, selembar kelopaknya gugur menempel di pagar hijau tua yang basah. Musim semi ini memang selalu mempesona. Sepanjang jalan saya melihat berbagai bunga baru mekar. Semua warna seperti berlomba muncul di awal musim yang mulai menghangat ini. Saya sengaja tidak membawa kamera pagi ini, ingin memperhatikan semuanya tanpa keinginan untuk merekamnya. Barangkali rekaman mata saya akan lebih berkesan daripada rekaman kamera. Tulip-tulip di halaman belakang telah mekar penuh. Tulip kuning, pin...

Dua puisi

Sabtu lalu saya menghadiri workshop puisi FLP Jepang di Komaba. Saya tak pernah mencoba menulis puisi dan jarang sekali membaca puisi. Ada anggapan tak teruji bahwa puisi sulit dinikmati dan sulit untuk ditulis. Saya bukan pengapresiasi puisi yang baik.  Ketika ada sesi untuk berlatih kemarin, saya tidak mengambil kesempatan untuk mencoba menulis puisi, selain karena saya disibukkan dengan tangis Rasyad, juga karena ide yang tak kunjung ditangkap.  Saya merasa punya utang pada diri sendiri untuk mencipta puisi setelah repot-repot ikutan workshop itu.  Lewat tengah malam keesokan harinya, setelah Rasyad kembali tertidur sehabis diganti popoknya, saya tiba-tiba mendapat ide untuk menulis sebuah puisi, dan langsung saya catat saat itu juga. Inilah hasilnya, puisi saya yang pertama setelah bertahun-tahun:  Menyambut musim semi   Musim yang menggigilkan ini tampaknya akan segera berganti  Ketika kubuka jendela pagi, udara yang kuhirup dalam-dalam  membawaka...