The Last Lecture
"Sebagian buku pantas untuk dikenang, sebagaimana sebagian lainnya pantas untuk dilupakan." Ketika membaca The Last Lecture, beberapa kali saya terpaksa meletakkan buku untuk mengusap mata. Terutama pada bab-bab terakhir. Saat Randy menangis di kamar mandi memikirkan apa yang tidak akan dialami anak-anak bersamanya. Saat Jai naik panggung untuk merangkul Randy dan berbisik, "Tolong, jangan pergi." Saya biarkan diri tertegun beberapa saat merasakan sesuatu yang hangat di sudut mata, meski tengah berada di keramaian ruang tunggu dokter sepagi tadi. Saya suka pengalaman membaca yang seperti itu. Yang bisa mengaduk segala macam perasaan, membuat tertawa dan menangis, mengirim kita ke tempat-tempat terjauh di bumi dan di hati. Yang menamatkannya memberi jejak pengalaman seolah nyata. Saya sendirilah yang sepertinya memiliki pasangan dengan kanker berfase metastasis itu. Atau sayalah yang sepertinya tercekam sepi mengingat jatah hidup yang diberitakan tinggal tiga ...