Breakfast at Tiffany's (Review Buku)
Usai membaca novella karya Truman Capote ini, rasanya seperti mendapat kenalan baru seorang wanita muda bernama Holly Golightly. Berusia 19 tahun, tinggal di apartemen berbata cokelat di East Seventies, New York, dia seperti seorang teman yang ceriwis dan tak hentinya berbicara. Bahkan setelah cerita ditutup, dan dia sudah entah berada di mana, Afrika ataukah Brazil, celotehannya serasa belum berakhir. Ya, barangkali itu karena Capote menutup novel tipis yang terbit pertama kali di Amerika pada 1958 ini dengan penyelesaian yang mengambang. Atau karena sekujur tubuh novel singkat ini didominasi percakapan antara Holly dan Fred, tokoh narator yang menjadi mata dan telinga bagi pembaca, sehingga kesan auditorial menjadi sangat kuat ketika membacanya. Bisa jadi gabungan keduanya. Tapi, baiklah, Anda putuskan sendiri apakah akan menyukai seorang seperti Holly atau tidak. Holly seorang wanita muda yang masa kecilnya tidak bahagia, menikah pada usia 14 dan bekerja sebagai gadis panggi...