Postingan

Mengenal Novelis Korea: Shin Kyung-sook

Gambar
(Tulisan kedua dalam rangkaian artikel "Mengenal Novelis Korea".  Klik di sini untuk tulisan pertama .) Novelis yang satu ini dikenal di Indonesia melalui karyanya yang berjudul, Please Look After Mom . Novel yang pertama kali diterbitkan di Korea pada 2008 ini sempat masuk nominasi Man Asian Literary Prize pada tahun 2011--sebuah penghargaan tahunan yang diberikan kepada novel terbaik karya para penulis Asia.

Catatan FBF 2012

Gambar
Panji-panji berwarna merah dan putih berderet di halaman kompleks Frankfurter Messe, menandai penyelenggaraan pameran buku terbesar dunia di tempat itu pada 10-14 Oktober lalu. Diikuti oleh 7.300 peserta dari 100 negara, pameran tahun ini mengambil tema penerbitan digital dan buku anak. Namun bagi saya yang baru menghadirinya pertama kali, pameran ini jelas memiliki daya tarik melebihi tema-tema yang diunggulkannya.  

Mengenal Novelis Korea: Hwang Sun-Mi

Gambar
Novel karya penulis Korea kini sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Penerbit-penerbit cukup gencar memburu hak terjemahannya dan menyuguhkan pemandangan baru kover-kover novel beraksara hangul di toko buku. Pada awalnya novel-novel yang dipilih terkait dengan drama Korea populer yang sudah ditayangkan di televisi, namun penerbit mulai pula melirik novel-novel umum dari penulis Korea tanpa terkait kepopuleran drama televisinya. Seiring dengan itu mungkin saat ini sudah ada beberapa nama yang populer di kalangan pembaca di sini. Baek Young-Ok, Kim Eun-Jeong, Jung Eun Gwol, atau Guiyeoni? Terus terang, bagi saya sendiri nama-nama Korea termasuk sulit untuk diingat, sulit untuk diucapkan, dan sulit untuk membedakan apakah itu nama perempuan atau laki-laki. Tapi saya berusaha untuk mengenali mereka satu per satu. Mengenali karya mereka, prestasi novel  mereka di  dalam maupun di luar  Korea.

Hoechst, Wisata Kota Tua Frankfurt

Gambar
Panorama kota tua Hoechst Mainhattan adalah julukan untuk Frankfurt, karena serupa dengan Manhattan di New York, kota yang dibelah sungai Main ini merupakan pusat perniagaan tersibuk di Eropa dengan ratusan pencakar langit menghiasi cakrawala. Namun bukan hanya pesona kota metropolitan yang bisa Anda peroleh dalam kunjungan ke kota ini. Bergeraklah ke sisi barat Frankfurt, tempat kawasan kota tua yang menyimpan daya tarik kota kecil bergaya klasik Eropa, yaitu kawasan Hoechst. Hoechst adalah bagian paling menarik dan paling tua di wilayah Frankfurt. Terletak sekitar 10 km dari pusat kota, di sisi utara sungai Main, di lingkungan Hoechst terdapat banyak bangunan semi-kayu dan istana peninggalan dari abad kedelapan. Di antara bangunan tua yang terkenal di kawasan ini adalah Gereja Justinus, Istana Bolongaro, dan kastil Hoechst. Alt-Hoechst, sebuah jalur sempit di kota tua ini, menyuguhkan pemandangan jalan yang diapit bangunan-bangunan tua paling indah di Frankfurt. Ketika p...

The Casual Vacancy: Dari Fantasi ke Dunia Nyata

Gambar
Publisher: Little, Brown and Company Saat ini perhatian dunia perbukuan sedang terarah pada karya terbaru JK Rowling, The Casual Vacancy . Novel dewasa pertama yang ditulis oleh pengarang serial Harry Potter ini memang mencatat rekor luar biasa. Sebelum terbit edisi Inggrisnya terbit pada 27 September 2012, pemesanan telah mencapai angka 1 juta eksemplar. Pada hari penerbitannya, The Casual Vacancy langsung menduduki peringkat pertama daftar buku terlaris di AS, menggeser Fifty Shades of Grey yang telah menghuni posisi itu selama 21 pekan. Penerbit dan toko buku seluruh dunia antusias menanti kehadiran buku setebal 512 halaman ini. Majalah The Bookseller menyebutnya sebagai buku yang terjual paling cepat dalam tiga tahun terakhir di Inggris. Banyak pihak yang optimis penjualannya akan melampui rekor Harry Potter jilid ketujuh yang terjual 2,5 juta eksemplar dalam 24 jam pertama. Pembaca Indonesia pun tak sabar menantikan kehadiran edisi Indonesianya dari Penerbit Mizan pada perten...

Memoar seorang Joseph Anton

Setelah hampir seperempat abad hidup dalam persembunyian--semenjak mendapat fatwa hukuman mati dari Ayatollah Khomeini pada 14 Februari 1989-- pada bulan ini Salman Rushdie menerbitkan sebuah memoar untuk dirinya sendiri dengan judul  Joseph Anton: A Memoir .  Kita tahu, hukuman itu difatwakan kepada Salman Rushdie  setelah dia menuliskan novel  Ayat-Ayat Setan  yang dinilai menghujat Islam, Nabi Muhammad dan Kitab Suci Al-Quran. Sejak saat itu Salman Rushdie bersembunyi, senantiasa pengawalan agen keamanan, tak bebas bepergian, bahkan diminta polisi menggunakan satu nama kode untuk dirinya. Dia memilih nama depan dari dua penulis yang dikaguminya: Conrad dan Chekov. Nama kodenya adalah Joseph Anton.   Secara pribadi saya tertarik untuk membaca memoar ini. Setelah menerjemahkan dua karyanya ke dalam bahasa Indonesia,  Midnight's Children  dan  Luka and the Fire of Life , saya terpikat pada luasnya imajinasi Rushdie ...