Menghargai Pengarang
Ryƫnosuke Akutagawa (1892-1927), penulis prolifik Jepang yang dikenal terutama dengan cerita-cerita hitorisnya. Namanya diabadikan dalam Akutagawa Award, salah satu penghargaan paling bergengsi untuk para penulis Jepang. (Foto: National Diet Library) Dalam novel 1Q84 kita melihat bagaimana peran editor mempersiapkan seorang penulis muda bernama Fuka-Eri. Naskah Air Chrysalis karya Fuka-Eri dinilainya layak untuk mendapatkan penghargaan untuk penulis muda di Jepang. Komatsu, sang editor, mencarikan ghost writer yang dapat melakukan revisi total atas karya asli Fuka-Eri. Mungkin saja dalam realita, ada upaya revisi anonim semacam itu demi mendapatkan penghargaan sastra di Jepang. Meskipun jika dibandingkan dengan negara lain, Jepang termasuk negara yang memiliki sangat banyak penghargaan untuk pengarang. Haruki Murakami suatu kali pernah menyebut Pinbal 1973 , novelnya yang kedua, sebagai sebuah novel yang lemah, padahal novel ini meraih penghargaan Shinjin Bungaku Prize ...