Tak Perlu Serba Pasti
Di sebuah ruang tamu yang temaram, saya bersama beberapa orang teman disuguhi kopi tubruk dalam cangkir polos. Di hadapan kami seorang perempuan tua, nenek salah seorang teman dalam rombongan itu. Niat kami datang untuk bersilaturahmi, tapi karena konon sang nenek punya kemampuan membaca nasib melalui ampas kopi, teman saya memintanya untuk membaca peruntungan kami yang saat itu masih mahasiswa belum lulus tingkat sarjana.